Kalau kita ngomongin dugem (dunia gemerlap), apa sih yang langsung kepikiran di kepala lo? Lampu-lampu yang kelap-kelip, musik DJ yang bikin kepala otomatis goyang, atau vibes klub malam yang kayak punya dunia sendiri? Ya, dugem sempet jadi bagian penting dari gaya hidup banyak orang, terutama generasi sebelum Gen-Z. Tapi, pertanyaannya sekarang, apakah dunia gemerlap ini masih relevan buat cowok-cowok Gen-Z, atau ini cuma sisa nostalgia dari era yang udah lewat?
Gen-Z, yang sekarang ada di puncak masa muda mereka, hidup di era yang serba digital, serba cepat, dan serba "on." Generasi ini tumbuh dengan gadget di tangan, TikTok di layar, dan eksplorasi dunia yang jauh lebih luas dibandingin generasi sebelumnya. Kalau generasi millennial dulu menjadikan dugem sebagai ajang buat cari kesenangan, pergaulan, atau bahkan pelarian, Gen-Z punya cara yang mungkin beda banget. Tapi apakah itu berarti dugem udah kehilangan daya tariknya? Belum tentu.
Dugem: Dulu dan Sekarang
Buat generasi sebelum Gen-Z, dugem itu lebih dari sekadar hiburan malam. Itu adalah lifestyle, tempat buat melepas stres setelah seminggu penuh kerja, tempat nongkrong bareng temen, bahkan jadi ajang buat nyari gebetan. Klub malam dulu punya magnet yang kuat karena di situ lo bisa ngerasain kebebasan, lepas dari segala aturan atau tekanan, meskipun cuma sementara. Musik EDM, house, trance, dan berbagai genre lainnya jadi soundtrack utama buat malam-malam panjang yang sering kali berakhir menjelang pagi.
Tapi sekarang, di era Gen-Z, banyak hal udah berubah. Pilihan hiburan jauh lebih banyak dan gak cuma terbatas pada dugem. Lo bisa party online lewat streaming, main game bareng temen secara virtual, atau bahkan bikin pesta kecil-kecilan di rumah dengan vibes yang lo kontrol sendiri. Jadi, buat apa repot-repot ke klub malam kalau lo bisa ngatur semuanya dari rumah? Apakah ini berarti dugem udah gak menarik lagi? Tunggu dulu, bro.
Gen-Z dan Dugem
Kalau lo tanya anak-anak Gen-Z soal dugem, jawabannya bisa bervariasi banget. Ada yang masih suka dan rutin datang ke klub malam buat nikmatin musik dan suasana, tapi ada juga yang ngerasa kalau dugem itu "basi" atau gak sejalan sama gaya hidup mereka. Banyak faktor yang bikin hubungan Gen-Z sama dunia dugem jadi lebih kompleks dibandingin generasi sebelumnya.
Salah satunya adalah kesadaran soal kesehatan dan well-being yang makin meningkat di kalangan Gen-Z. Generasi ini lebih melek sama isu-isu kesehatan mental, fisik, dan spiritual. Buat sebagian dari mereka, dugem yang identik sama alkohol, rokok, dan begadang mungkin dianggap gak sehat dan gak sesuai sama value mereka. Apalagi kalau lo inget kalau dugem sering dikaitin sama stereotip negatif seperti hedonisme atau pelarian dari masalah.
Tapi, gak bisa dipungkiri juga, buat sebagian Gen-Z, dugem tetap punya daya tarik tersendiri. Musik live dari DJ favorit, suasana yang energik, dan kesempatan buat ketemu orang-orang baru masih jadi alasan kuat buat mereka datang ke klub malam. Dugem juga sering jadi ajang buat ekspresi diri, terutama lewat fashion, dance, dan cara mereka menikmati malam.
Pengaruh Media Sosial dan Era Digital
Salah satu hal yang bikin hubungan Gen-Z dengan dugem jadi lebih menarik adalah pengaruh media sosial. Di era sekarang, eksistensi seseorang sering kali diukur dari seberapa "happening" mereka di dunia maya. Jadi, datang ke klub malam bukan cuma soal bersenang-senang, tapi juga jadi konten yang bisa lo bagiin di Instagram atau TikTok. Lo pasti sering liat kan, video orang-orang yang lagi nge-dance di klub, foto cocktail fancy, atau potret suasana klub yang glamor?
Tapi, di sisi lain, media sosial juga bikin Gen-Z punya lebih banyak pilihan buat bersenang-senang. Lo gak harus pergi ke klub buat ngerasain "party vibes." Lo bisa bikin party virtual lewat Zoom, bikin playlist sendiri, atau bahkan nyewa DJ buat acara kecil di rumah. Semua itu bikin dugem di klub malam gak lagi jadi satu-satunya pilihan buat bersenang-senang.
Dugem vs. Gaya Hidup Minimalis
Gen-Z juga dikenal sebagai generasi yang mulai melirik gaya hidup minimalis. Mereka lebih selektif dalam menghabiskan waktu, energi, dan uang. Dugem, yang sering kali identik sama pengeluaran besar, mungkin dianggap kurang relevan buat mereka yang lebih milih gaya hidup sederhana. Beli tiket masuk klub, bayar minuman, dan semua biaya lainnya bisa dianggap gak sebanding sama pengalaman yang mereka dapet.
Tapi, di sisi lain, ada juga cowok-cowok Gen-Z yang justru ngeliat dugem sebagai cara buat menikmati hidup setelah kerja keras. Buat mereka, dugem itu semacam reward atau bentuk self-care, di mana mereka bisa lepas dari rutinitas dan ngerasain kebebasan yang jarang mereka dapetin di kehidupan sehari-hari.
Dugem Masih Relevan?
Jadi, apakah dugem masih relevan di era Gen-Z? Jawabannya tergantung dari sudut pandang dan kebutuhan masing-masing individu. Buat lo yang suka musik, crowd, dan suasana yang energik, dugem tetap jadi opsi yang menarik. Tapi buat lo yang lebih suka suasana yang santai atau aktivitas yang lebih sehat, mungkin dugem bukan lagi pilihan utama.
Yang jelas, dugem udah gak lagi jadi satu-satunya cara buat bersenang-senang. Di era sekarang, lo punya banyak pilihan buat menikmati waktu luang lo, baik itu lewat aktivitas fisik, seni, atau bahkan eksplorasi digital. Tapi kalau lo masih menikmati dugem, itu juga bukan sesuatu yang salah. Karena pada akhirnya, cara lo bersenang-senang adalah pilihan lo sendiri.
Kebebasan Pilihan
Bro, di dunia yang makin kompleks ini, relevansi dugem sebenarnya tergantung dari apa yang lo cari dalam hidup lo. Buat sebagian cowok Gen-Z, dugem masih punya tempat sebagai cara buat ngerasain kebebasan, musik, dan kebersamaan. Tapi buat yang lain, ada banyak cara lain yang lebih sesuai sama nilai dan gaya hidup mereka.
Yang penting, apapun pilihan lo, pastiin itu bikin lo bahagia dan merasa lebih baik tentang diri lo sendiri. Karena pada akhirnya, relevansi dugem atau aktivitas lainnya itu bukan soal tren, tapi soal gimana lo bisa menikmati hidup dengan cara lo sendiri. Jadi, lo mau tetap dugem atau enggak, itu terserah lo. Yang penting, jalani dengan enjoy dan tetap jadi diri lo sendiri!
