Lo pernah nggak sih ngerasa kayak iklan di TV, YouTube, atau sosmed tuh cuma lewat aja di kepala? Baru juga muncul, rasanya udah pengen skip aja. Tapi giliran ngeliat influencer favorit lo lagi nge-review produk, eh, malah nempel banget di otak. Kadang detail kecil kayak warna kemasan atau cara pakainya aja lo inget, padahal nontonnya sambil lalu. Aneh tapi nyata, ya?
Tenang, lo nggak sendirian. Banyak Gen Z di luar sana – termasuk lo – yang ngalamin hal yang sama. Bukan karena iklan biasa itu jelek, tapi karena ada perbedaan besar di cara pesan itu disampaikan. Influencer punya trik sendiri buat bikin lo ngerasa deket, percaya, bahkan kadang kayak lagi dengerin rekomendasi dari temen sendiri.
Storytelling: Rahasia Biar Nempel di Kepala
klan biasa itu sering straight to the point: "Produk A bikin kulit lo glowing!"
Udah, gitu doang.
Tapi influencer? Mereka bawa lo ikut cerita. Misal:
"Dulu kulit gue breakout parah, sempet down juga. Sampai akhirnya gue nemu produk ini, dan perlahan kulit gue mulai membaik..."
Lo nggak cuma dapet info produk, tapi lo juga ikut merasain perjalanan emosionalnya.
Otak manusia, termasuk otak lo, jauh lebih gampang inget cerita ketimbang data atau klaim doang.
Cerita itu punya daya tarik emosional yang kuat. Lo nggak cuma inget nama produknya, tapi juga pengalaman di baliknya.
Bahasa dan Gaya yang "Lo Banget"
Influencer paham cara ngomong yang relate sama Gen Z. Mereka pake bahasa yang kasual, kadang bercanda, kadang self-deprecating (ngeledek diri sendiri), pokoknya gaya yang akrab banget sama lo.
Sedangkan iklan biasa? Banyak yang masih stuck di gaya kaku, penuh jargon marketing yang malah bikin orang kayak lo mikir: "Apaan sih ini?"
Influencer tau banget dunia lo: lo butuh sesuatu yang cepat, jujur, dan berasa personal. Makanya, mereka menang dalam hal gaya komunikasi.
Visual Ciamik, Tapi Tetap Natural
Jujur aja, lo pasti lebih betah nonton video dengan vibe casual tapi aesthetic, dibanding iklan superpolished yang keliatan "dibuat-buat", kan?
Influencer sekarang jago banget ngemas konten dengan visual menarik tanpa bikin kesan terlalu "niat jualan".
Editing mereka simple, musiknya kekinian, tone warnanya pas, dan tetap keliatan genuine.
Kontras banget sama iklan konvensional yang kadang terlalu glossy sampai malah terasa jauh dari realita hidup lo.
Lo Percaya Karena Lo Kenal
Lo lebih percaya rekomendasi dari orang yang lo kenal (atau minimal, lo rasa deket) daripada dari iklan yang entah siapa yang bikin.
Trust ini dibangun pelan-pelan, lewat konsistensi influencer nunjukkin kehidupan mereka, bukan cuma pas jualan doang.
Jadi, pas mereka merekomendasikan sesuatu, lo lebih cenderung dengerin, bahkan kalau harganya lumayan mahal sekalipun.
Trust + Emosi + Storytelling = Konten yang nempel di kepala lo.
Jadi, Siapa Pemenangnya?
Kalau ditanya siapa yang lebih diinget Gen Z, jawabannya udah jelas banget: Konten Influencer.
Influencer berhasil nyampein pesan produk tanpa ngerasa maksa, dengan cara yang lebih manusiawi dan relatable buat lo.
Sementara iklan biasa? Kalau masih pakai pola lama yang monoton dan berjarak, ya siap-siap aja ditinggalin.
Buat brand-brand, kuncinya sekarang bukan cuma "jual produk" tapi "bangun hubungan".
Ngobrol kayak lagi nongkrong bareng, bukan kayak salesman yang buru-buru kejar target.
