Maskula® Official

Maskula.id - +62 811 251 261

 
Friends with Benefits: Kesepakatan atau Perasaan yang Ketiban Sial?
Friends with Benefits: Kesepakatan atau Perasaan yang Ketiban Sial?

Friends with Benefits: Kesepakatan atau Perasaan yang Ketiban Sial?


Dalam dunia pergaulan modern, istilah friends with benefits (FWB) udah jadi konsep yang cukup populer. Lo mungkin pernah dengar dari film, serial, atau bahkan ngalamin sendiri. Konsepnya simpel: dua orang yang saling kenal, punya kedekatan emosional secukupnya, tapi nggak mau terikat dalam komitmen hubungan romantis. Sounds fun, right? Tapi, apakah hubungan kayak gini benar-benar bisa berjalan tanpa drama?

Buat cowok, FWB sering dianggap sebagai kesepakatan yang menguntungkan--bisa menikmati hubungan fisik tanpa harus menghadapi tanggung jawab emosional. Tapi, dalam kenyataannya, hubungan ini bisa jauh lebih rumit daripada yang keliatan di permukaan. Mari kita bahas lebih dalam tentang fenomena ini, mulai dari kenapa orang tertarik menjalani FWB, risikonya, sampai cara keluar kalau semuanya mulai berantakan.

Kenapa Banyak Orang Tertarik dengan FWB?

Di era sekarang, banyak orang yang ngerasa kalau hubungan romantis bisa jadi terlalu ribet. Komitmen, ekspektasi, dan drama hubungan sering kali bikin orang mikir ulang sebelum terjun ke dalamnya. FWB menawarkan sesuatu yang kelihatannya lebih simpel: hubungan tanpa embel-embel "kita ini apa?" atau tanggung jawab emosional yang berat.

Beberapa alasan kenapa orang tertarik menjalani FWB:

  1. Bebas Tanpa Komitmen

    Banyak cowok yang pengen keintiman fisik tanpa harus menghadapi tekanan hubungan yang serius. Lo bisa tetap dekat dengan seseorang tanpa harus mikirin tanggal anniversary atau ketemu calon mertua.

  2. Eksplorasi dan Kepuasan Fisik

    FWB bisa jadi cara buat eksplorasi seksual tanpa harus ada ikatan emosional yang mendalam. Buat banyak orang, ini jadi pengalaman yang menarik tanpa harus menghadapi konsekuensi emosional seperti dalam hubungan serius.

  3. Lebih Nyaman daripada One-Night Stand

    Daripada terus-menerus ketemu orang baru buat hubungan kasual, FWB menawarkan sesuatu yang lebih aman dan familiar. Lo udah kenal satu sama lain, ada tingkat kenyamanan yang lebih tinggi, dan lebih kecil risiko drama dibanding hubungan singkat dengan orang asing.

  4. Mengisi Kekosongan Emosional (Meskipun Sementara)

    Kadang, orang masuk ke FWB karena mereka sebenarnya butuh keintiman dan perhatian, tapi nggak siap buat hubungan yang serius. FWB bisa jadi pelarian buat merasa "dekat" sama seseorang tanpa harus benar-benar terikat.

FWB = No Drama? Belum Tentu, Bro!

Secara teori, FWB harusnya simpel: dua orang setuju buat menikmati hubungan tanpa baper. Tapi dalam praktiknya? Susah banget buat nyisihin emosi dari hubungan yang punya keintiman fisik.

  1. Salah Satu Pasti Baper

    Nggak peduli seberapa "santai" awalnya, hubungan FWB sering kali berakhir dengan satu pihak yang mulai baper. Bisa jadi lo, bisa jadi dia. Dan ketika itu terjadi, hubungan ini mulai jadi ribet.

  2. Ekspektasi yang Mulai Nggak Sejalan

    Awalnya mungkin sama-sama setuju buat keep it casual. Tapi seiring waktu, salah satu pihak mungkin mulai berharap lebih. Kalau lo mulai dapet chat panjang soal "kita ini apa?", tandanya ada yang mulai menginginkan sesuatu yang lebih serius.

  3. Potensi Cemburu dan Ketidakjelasan

    Lo bisa aja setuju buat FWB, tapi gimana kalau dia mulai jalan sama orang lain? Atau sebaliknya, lo ketemu orang baru yang lo suka, tapi dia masih nganggep lo bagian dari hidupnya? Tanpa komitmen yang jelas, FWB sering kali berakhir dengan perasaan nggak enak di salah satu pihak.

  4. Mengancam Persahabatan

    Ingat, ini FWB alias friends with benefits. Tapi kalau perasaan mulai masuk, hubungan pertemanan bisa berubah selamanya. Setelah semuanya berakhir, bisa jadi lo kehilangan seseorang yang tadinya temen deket lo.

FWB yang Sehat

Kalau lo ngerasa FWB bisa jadi pilihan yang tepat, lo tetap butuh beberapa aturan biar nggak berantakan di tengah jalan.

  1. Komunikasi yang Jelas dari Awal

    Jangan masuk ke FWB dengan asumsi. Lo harus ngobrolin batasan, ekspektasi, dan kemungkinan perubahan dalam hubungan ini. Sejauh mana hubungan ini berjalan? Apakah boleh ketemu orang lain? Apa yang bakal dilakukan kalau salah satu mulai baper?

  2. Jangan Masuk dengan Harapan Terselubung

    Kalau lo berharap hubungan ini bakal berubah jadi serius suatu saat nanti, lebih baik lo stop sekarang. FWB bukanlah cara buat "mencoba" hubungan romantis. Kalau lo atau dia punya perasaan lebih dari sekadar ketertarikan fisik, lebih baik ngomong langsung daripada pura-pura santai.

  3. Jangan Sampai FWB Mengambil Alih Hidup Lo

    Jangan sampai hubungan FWB bikin lo lupa buat tetap berkembang sebagai individu. Tetap jalani hidup lo, tetap jaga hubungan sosial lain, dan jangan bergantung pada hubungan ini buat kebahagiaan lo.

  4. Siap Buat Mengakhiri Kalau Sudah Nggak Sehat

    Semua FWB pasti punya masa kedaluwarsa. Begitu salah satu pihak mulai merasa nggak nyaman atau mulai menginginkan sesuatu yang lebih, hubungan ini harus dievaluasi. Jangan dipaksa bertahan kalau udah mulai ada drama yang nggak perlu.

Keluar dari FWB: Kalau Lo Udah Baper atau Capek

Kalau lo udah mulai baper atau ngerasa hubungan ini nggak lagi sehat buat lo, ini saatnya buat keluar. Caranya?

  • Jujur sama diri sendiri - Akui kalau ini bukan lagi sesuatu yang lo nikmati.
  • Ngobrol baik-baik - Jangan ghosting atau tiba-tiba menghilang. Jelaskan dengan jujur kenapa lo ingin berhenti.
  • Jaga jarak sementara waktu - Kalau lo masih peduli sama pertemanan kalian, kasih waktu buat masing-masing biar bisa move on sebelum balik ke hubungan pertemanan biasa.


FWB Itu Nggak Sesimpel yang Lo Kira

Banyak cowok mikir FWB itu cuma soal senang-senang tanpa komitmen. Tapi kenyataannya, hubungan ini bisa jauh lebih kompleks daripada yang keliatan. Tanpa komunikasi yang jelas dan batasan yang sehat, FWB bisa berakhir dengan perasaan sakit hati, drama, dan kehilangan pertemanan.

Kalau lo memang tertarik buat coba FWB, pastikan lo tahu apa yang lo jalani, paham risikonya, dan siap buat konsekuensinya. Tapi kalau lo tipe yang gampang baper atau nyari hubungan yang lebih bermakna, mungkin lebih baik skip opsi ini. Karena pada akhirnya, hubungan yang paling sehat adalah yang bisa bikin lo berkembang tanpa harus kehilangan kendali atas perasaan lo sendiri.


Tags:



 
Your Cart (04)
img

Eliot Reversible Sectional

XS / Dove Gray

$580.00
Remove
img

Vita Lounge Chair

XS / Pink

$580.00
Remove
img

Sarno Dining Chair

XS / Dove Gray

$580.00
Remove
img

Vita Lounge Chair

XS / Dove Gray

$580.00
Remove

You have no items in your cart