Maskula® Official

Maskula.id - +62 811 251 261

 
Pride & Vulnerability: Kekuatan Baru Maskulinitas Modern
Pride & Vulnerability: Kekuatan Baru Maskulinitas Modern

Pride & Vulnerability: Kekuatan Baru Maskulinitas Modern


Pernah nggak ngerasa kalau jadi cowok itu kayak ada beban yang nggak keliatan, tapi selalu ada? Dari kecil, kita sering banget dicekokin sama ide kalau cowok harus kuat, nggak boleh nangis, selalu jadi pemimpin, dan pantang keliatan lemah. Tapi, lo pernah mikir nggak sih, apa itu sehat? Apa kita benar-benar jadi diri sendiri atau malah cuma jadi bayangan dari ekspektasi orang lain?

Di zaman sekarang, definisi maskulinitas mulai berubah. Yang dulu cuma soal kekuatan fisik dan ketangguhan, sekarang udah mulai nyentuh sisi emosional. Salah satunya adalah keberanian buat menunjukkan kerentanan, atau yang sering disebut vulnerability. Menariknya, kombinasi antara pride (kebanggaan) dan vulnerability ini justru jadi formula baru yang bikin maskulinitas kita lebih utuh. Nggak percaya? Yuk, bahas lebih dalam.

Maskulinitas Klasik

Dulu, maskulinitas identik dengan sesuatu yang keras, nggak bisa ditembus, dan selalu terlihat dominan. Banyak cowok yang ngerasa harus jadi "pria sejati" dengan cara menekan emosi mereka, menghindari kelemahan, dan selalu menunjukkan sisi kuatnya. Kalau ada masalah? Dipendam. Kalau ada air mata? Ditahan. Karena, katanya, cowok itu nggak boleh nangis.

Tapi, lo sadar nggak kalau konsep ini malah bikin banyak cowok jadi terjebak di ruang hampa emosional? Mereka nggak tahu gimana caranya ngungkapin perasaan tanpa takut di-judge. Akhirnya, tekanan itu sering banget berubah jadi stress, burnout, atau bahkan depresi. Sayangnya, stigma soal cowok yang "lemah" bikin banyak dari kita nggak mau minta bantuan, karena takut dianggap nggak cukup maskulin.

Padahal, hidup itu nggak selalu tentang jadi yang paling kuat. Ada kalanya, lo butuh tempat buat istirahat dan seseorang buat berbagi. Inilah yang jadi tantangan buat cowok modern: gimana caranya nerima bahwa menunjukkan sisi rapuh itu bukan kelemahan, tapi keberanian.

Kerentanan Bukan Kelemahan

Vulnerability sering banget disalahpahami sebagai kelemahan. Padahal, justru di situ kekuatannya. Ketika lo berani ngungkapin apa yang lo rasain, lo nggak cuma jadi lebih jujur sama diri sendiri, tapi juga bikin hubungan lo sama orang lain jadi lebih dalam. Nggak percaya? Coba deh lo inget-inget, kapan terakhir kali lo ngerasa nyaman ngobrol sama seseorang yang bener-bener dengerin dan nggak nge-judge? Itu adalah momen di mana lo merasa aman buat jadi rentan.

Sebaliknya, ketika lo terus-terusan pake "topeng" maskulinitas yang kaku, lo malah bikin jarak antara diri lo dan orang lain. Orang-orang bakal lihat lo sebagai seseorang yang nggak bisa didekati, atau bahkan arogan. Padahal, lo cuma takut kalau kelemahan lo ketahuan. Ironis, kan?

Berani menunjukkan kerentanan berarti lo punya kepercayaan diri yang kuat. Lo nggak takut buat jujur karena lo tahu, lo nggak perlu jadi sempurna buat dihargai. Ini nggak cuma bikin lo lebih rileks, tapi juga bikin orang lain lebih respek sama lo. Karena, jujur itu langka, bro.

Kombinasi Pride & Vulnerability

Jadi, gimana caranya menggabungkan pride dan vulnerability dalam hidup lo? Gampangnya, lo tetap bangga dengan siapa diri lo, sambil tetap terbuka dengan kelemahan yang lo punya. Ini soal balance, bro. Lo nggak perlu selalu jadi yang paling dominan atau paling tahu segalanya. Kadang, ngaku kalau lo butuh bantuan juga bisa jadi tanda kalau lo cukup dewasa.

Contohnya, kalau lo lagi di tempat kerja dan lo nggak ngerti sesuatu, nggak usah ragu buat nanya. Itu nggak bikin lo keliatan bodoh, malah nunjukin kalau lo mau belajar. Atau, kalau lo lagi ada masalah pribadi, jangan ragu buat curhat ke temen yang lo percaya. Kadang, ngobrol itu udah cukup buat ngeringanin beban lo.

Di sisi lain, lo juga harus tetep punya pride. Bangga sama apa yang lo capai dan nggak ragu buat ngehargai diri sendiri. Tapi inget, pride yang sehat itu nggak bikin lo jadi sombong atau ngejatuhin orang lain. Justru, pride yang sehat bikin lo lebih humble dan bersyukur.

Maskulinitas Modern

Ketika lo mulai menerapkan pride dan vulnerability, lo bakal ngerasain banyak perubahan positif, bro. Pertama, lo jadi lebih rileks. Lo nggak lagi merasa harus terus-terusan memenuhi ekspektasi orang lain. Kedua, lo bakal punya hubungan yang lebih baik, baik itu sama temen, pasangan, atau keluarga. Karena, lo nggak cuma ngomong, tapi juga bener-bener terkoneksi secara emosional.

Selain itu, lo juga bakal jadi role model yang positif buat orang lain. Di tengah dunia yang penuh dengan toxic masculinity, lo jadi bukti kalau cowok itu nggak harus selalu keras atau dominan buat dihormati. Dengan jadi diri sendiri, lo nggak cuma bikin hidup lo lebih bahagia, tapi juga bikin dunia di sekitar lo lebih nyaman.


Maskulinitas Modern

Jadi, bro, maskulinitas modern itu soal keberanian buat jadi jujur. Nggak perlu takut buat nunjukin sisi rapuh lo, karena itu bagian dari apa yang bikin lo manusia. Dan ingat, kebanggaan itu nggak cuma soal menang atau jadi yang terbaik, tapi juga soal menerima diri lo apa adanya.


Tags:



 
Your Cart (04)
img

Eliot Reversible Sectional

XS / Dove Gray

$580.00
Remove
img

Vita Lounge Chair

XS / Pink

$580.00
Remove
img

Sarno Dining Chair

XS / Dove Gray

$580.00
Remove
img

Vita Lounge Chair

XS / Dove Gray

$580.00
Remove

You have no items in your cart