Gigi yang sakit atau berlubang itu nggak bisa diabaikan, bro. Kalau lo cuekin, lama-lama bisa makin parah dan bikin lo susah makan, ngomong, bahkan senyum pun nggak nyaman. Nah, di titik ini, banyak orang bingung: mending tambal atau cabut aja sekalian? Dua pilihan ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi lo harus tahu mana yang lebih cocok buat kondisi gigi lo.
Keputusan buat nambal atau nyabut gigi nggak bisa asal-asalan. Lo harus lihat seberapa parah kerusakan gigi lo, kondisi kesehatan gusi, dan rekomendasi dari dokter gigi. Jadi, sebelum ambil keputusan, yuk kenali dulu kapan lo harus memilih tambal atau cabut gigi.
Tambal Gigi:
Solusi Buat Gigi yang Masih Bisa Diselamatkan
Tambal gigi biasanya jadi pilihan kalau gigi lo masih bisa diselamatkan alias belum rusak parah. Prosedur ini dilakukan dengan membersihkan bagian gigi yang berlubang dan mengisinya dengan bahan khusus seperti resin komposit, amalgam, atau porselen.
Kalau gigi lo berlubang tapi masih kuat, tambal bisa jadi solusi terbaik. Prosesnya relatif cepat, nggak sakit kalau pakai anestesi, dan lo bisa tetap mempertahankan gigi asli lo. Selain itu, tambalan bisa bertahan bertahun-tahun kalau lo rajin jaga kebersihan mulut.
Tapi, tambal gigi juga punya batasannya. Kalau lubangnya udah terlalu dalam sampai mengenai saraf gigi, lo mungkin butuh perawatan tambahan seperti perawatan saluran akar. Selain itu, kalau tambalan nggak dijaga dengan baik, bisa aja longgar atau bahkan lepas, bikin lo harus balik ke dokter gigi lagi.
Cabut Gigi:
Opsi Terakhir Kalau Gigi Udah Nggak Bisa Diselamatkan
Kalau gigi lo udah rusak parah dan nggak bisa ditambal lagi, cabut gigi jadi pilihan yang lebih baik. Biasanya, dokter gigi akan menyarankan cabut kalau gigi lo udah busuk total, infeksi menyebar, atau goyang parah karena penyakit gusi.
Keuntungan dari cabut gigi adalah lo bisa menghilangkan sumber rasa sakit secara permanen. Kalau gigi lo udah nggak bisa diperbaiki lagi, mencabutnya bisa mencegah infeksi menyebar ke gigi lain atau bahkan ke bagian tubuh lainnya.
Tapi, cabut gigi juga ada risikonya. Setelah gigi dicabut, lo bisa mengalami masalah seperti gigi miring karena ruang kosong yang ditinggalkan. Lo mungkin juga butuh gigi pengganti seperti implan atau gigi palsu untuk menjaga struktur rahang dan fungsi mengunyah tetap optimal.
Mau tambal atau cabut, semuanya tergantung dari kondisi gigi lo. Kalau masih memungkinkan, lebih baik pertahankan gigi asli dengan tambalan. Tapi kalau udah rusak parah dan bikin lo kesakitan terus-menerus, cabut gigi bisa jadi jalan terbaik.
Yang paling penting adalah jangan tunggu sampai sakit gigi jadi nggak ketolong. Rajin ke dokter gigi buat cek rutin, jaga kebersihan mulut, dan segera atasi masalah sebelum makin parah. Dengan begitu, lo nggak perlu pusing milih antara tambal atau cabut karena gigi lo tetap sehat!
