Lo sadar hubungan lo nggak sehat, tapi entah kenapa lo masih bertahan. Ada drama, ada manipulasi, ada luka, tapi tetep aja lo balik lagi. Rasanya kayak kecanduan sesuatu yang sebenernya nggak baik buat lo. Kenapa bisa gitu? Kenapa hubungan toxic itu susah banget buat ditinggalin, padahal lo tahu itu merusak mental dan emosi lo?
Nah, sebelum lo makin tenggelam dalam hubungan yang nyakitin, coba kita bahas bareng kenapa toxic relationship bisa jadi candu dan gimana caranya keluar dari lingkaran setan ini.
Roller Coaster Emosi:
Naik Turun yang Bikin Ketagihan
Hubungan toxic sering banget ditandai dengan siklus naik turun yang ekstrem. Satu hari lo bisa ngerasa dicintai banget, besoknya lo diabaikan atau bahkan disakiti.
Kenapa Ini Bikin Lo Susah Pergi?
- Love bombing di awal bikin lo ketergantungan
Biasanya, hubungan toxic dimulai dengan fase love bombing—mereka ngasih lo perhatian, pujian, dan kasih sayang berlebihan. Lo jadi merasa spesial dan dicintai. - Setelah itu, mulai ada drama dan gaslighting
Lama-lama, pasangan lo mulai mengontrol, marah tanpa alasan jelas, atau bikin lo merasa bersalah atas hal yang nggak lo lakukan. - Kadang mereka berubah baik lagi, bikin lo mikir mereka masih ‘orang baik’
Setiap kali lo berpikir buat pergi, mereka berubah jadi sweet lagi. Ini bikin lo berharap kalau semua bakal membaik, padahal siklus toxic-nya bakal berulang.
Efeknya? Lo jadi kecanduan naik turunnya emosi ini. Adrenalin dan dopamine yang lo rasain bikin hubungan ini jadi semacam "drama yang lo nggak mau tinggalin."
Trauma Bonding:
Ketika Luka Malah Mengikat Lo
Trauma bonding terjadi saat seseorang terjebak dalam siklus kekerasan emosional dan tetap merasa terikat dengan pasangannya. Ini semacam ikatan emosional yang terbentuk karena hubungan yang penuh ketegangan, konflik, tapi juga sesekali kebahagiaan.
Kenapa Lo Bisa Terjebak?
- Lo merasa harus ‘menyelamatkan’ dia
Pasangan toxic sering memainkan peran korban atau bikin lo ngerasa bertanggung jawab buat memperbaiki hubungan. Lo jadi terus bertahan dengan harapan dia bakal berubah. - Takut kehilangan meski hubungan udah jelas nyakitin
Kadang, kehilangan seseorang yang toxic terasa lebih menakutkan daripada bertahan dalam hubungan yang nggak sehat. Lo udah terbiasa sama mereka, dan pikiran kehilangan bikin lo panik. - Merasa nggak bisa dapetin yang lebih baik
Salah satu efek dari gaslighting dalam hubungan toxic adalah lo mulai percaya kalau lo nggak cukup baik buat orang lain. Lo takut kalau nggak ada yang bakal mencintai lo seperti dia (padahal ada!).
Ketakutan akan Kesepian:
Lebih Baik Toxic Daripada Sendiri?
Banyak orang lebih memilih bertahan dalam hubungan yang buruk daripada menghadapi kesendirian. Pikiran kayak, "Kalau gue putus, nanti gue sendirian," atau "Siapa lagi yang bakal nerima gue?" sering jadi penghambat buat keluar dari hubungan toxic.
Kenapa Ini Salah?
- Kesepian itu cuma sementara, tapi luka dari hubungan toxic bisa bertahan lama
Lo mungkin takut kesepian sekarang, tapi percaya deh, luka emosional yang lo dapetin dari hubungan toxic bisa berdampak lebih lama dan lebih dalam. - Lo lebih baik sendiri daripada bareng seseorang yang ngerusak lo
Mending sendiri dan damai daripada bareng seseorang yang bikin lo overthinking, insecure, dan kehilangan harga diri lo sendiri. - Lo bisa fokus ke diri sendiri dan healing
Setelah keluar dari hubungan toxic, lo punya kesempatan buat fokus ke diri lo sendiri, mengembangkan hobi, dan menemukan orang yang lebih sehat buat hidup lo.
Manipulasi:
Mereka Bikin Lo Percaya Kalau Ini ‘Cinta’
Orang yang toxic sering banget jago dalam manipulasi. Mereka bisa bikin lo merasa bersalah atas sesuatu yang bukan salah lo, atau meyakinkan lo kalau lo nggak akan nemuin yang lebih baik dari mereka.
Tanda-Tanda Lo Dimanipulasi:
- Mereka sering mainin emosi lo, bikin lo merasa bersalah tanpa alasan jelas.
- Mereka sering mengancam bakal ninggalin lo kalau lo nggak ngikutin kemauan mereka.
- Mereka suka mengabaikan lo dalam waktu lama, terus tiba-tiba muncul lagi seolah nggak ada masalah.
- Mereka bikin lo merasa kalau semua masalah dalam hubungan ini adalah salah lo.
Kalau lo merasa sering ngalamin hal-hal ini, artinya lo udah dimanipulasi, bro.
Gimana Cara Keluar dari Hubungan Toxic?
Sekarang pertanyaannya: gimana cara lo keluar?
- Sadar Dulu Kalau Lo Emang Ada di Hubungan Toxic
Lo nggak bisa keluar kalau lo masih denial. Akui kalau hubungan ini nggak sehat dan lo pantas dapetin yang lebih baik. - Jangan Dengerin Omongan Pasangan Toxic yang Ngebuat Lo Ragu
Mereka bakal coba bikin lo bertahan, mungkin dengan janji palsu atau ancaman. Jangan terjebak. Sekali lo memutuskan pergi, tetaplah teguh pada keputusan lo. - Jaga Jarak dan Stop Kontak
Ghosting pasangan toxic bukanlah sesuatu yang salah. Kalau perlu, blokir dia dari medsos dan hapus nomornya. Lo butuh ruang buat benar-benar lepas. - Minta Dukungan dari Teman atau Keluarga
Jangan jalanin ini sendirian. Cerita ke orang-orang terdekat lo supaya mereka bisa bantu lo tetap waras dan nggak tergoda buat balik lagi. - Fokus ke Diri Sendiri dan Healing
Setelah keluar, ambil waktu buat nge-recover diri lo. Lakukan hal-hal yang lo suka, fokus ke hobi, dan pelan-pelan bangun kembali kepercayaan diri lo.
Toxic relationship itu kayak candu—lo tahu itu nggak sehat, tapi susah banget buat dilepasin. Tapi lo harus inget, lo punya kendali atas hidup lo sendiri. Lo berhak dapetin hubungan yang sehat, di mana lo dihargai dan nggak dimanipulasi.
Jangan biarkan diri lo terus-terusan terjebak di hubungan yang bikin lo capek mental. Karena kalau lo terus bertahan, lo cuma membuang waktu yang bisa lo pakai buat ketemu orang yang lebih baik. Jadi, kalau lo udah tahu hubungan lo toxic, beraniin diri buat pergi. Jangan biarkan drama, manipulasi, dan ketakutan lo menghalangi kebahagiaan lo sendiri.